Kategori

agama (3) artikel (4) bandung (6) indonesia (4) informasi (7) jurnalisme (2) know (13) Lowongan (3)
Let Me Tell
free counters

Kamis, 30 April 2009

Virus Confiker : Virus abad ini

Tanpa bantuan Lembaga Survei manapun, tentunya para pengguna komputer sepakat bahwa Conficker merupakan virus jawara yang paling banyak menyebar di dunia, terumasuk Indonesia. Virus yang mengeksploitasi celah keamanan RPC Dcom MS 08-067 secara de facto telah membuat pusing semua pengguna komputer, khususnya administrator jaringan karena kemampuannya menyebar di jaringan dengan sangat efektif dan untuk membasmi virus ini sangat sulit. Untuk mengeyahkan Conficker dari komputer yang terinfeksi sangat sulit karena ia menempel pada proses Windows svchost yang jika di stop akan menyebabkan komputer restart. Jadi sekali menginfeksi komputer ibarat orang kalau digigit tokek, kata nenek tidak akan lepas sampai ada geledek menyambar :P ./P>

Celakanya, rupanya pembuat Conficker tidak mudah puas dengan “prestasinya” dimana varian A dan B berhasil menginfeksi belasan juta komputer di seluruh dunia. Terakhir muncul Conficker.C yang memberikan ancaman baru bagi pengguna komputer, dimana pada tanggal 1 April 2009 seluruh komputer yang terinfeksi Conficker.C ini akan secara serentak menghubungi 50.000 situs di internet untuk mengupdate dirinya. Jika anda bertanya, mengapa 50.000 situs, dan bukan 500 situs. Bukankah bisa gempor membuat 50.000 situs ? Jawabannya adalah justru pembuat Conficker ini ingin membuat gempor para vendor antivirus karena dia belajar dari pengalaman dimana varian awalnya mengupdate ke ratusan situs, tetapi karena situs-situs tersebut di blok atas permintaan vendor antivirus maka Conficker A dan B dapat dikatakan “layu sebelum berkembang” karena misinya mengupdate dirinya gagal. Kalau virus Conficker A dan B yang “layu sebelum berkembang” saja sudah mampu membuat para korbannya babak belur dan menginfeksi belasan juta komputer di seluruh dunia, lalu apa yang akan dilakukan virus Conficker.C kalau berhasil “mekar” pada tanggal 1 April 2009 nanti ? Berdoa saja semoga ini hanya menjadi April Mop dan pembuat Conficker.C ini tidak melakukan update atau updatenya gagal. Tetapi yang jelas, secara teknis semua komputer yang terinfeksi Conficker.C dan terkoneksi ke internet sudah dapat dipastikan akan menghubungi 50.000 situs untuk mengupdate dirinya.

Pengguna Gaptek dan Provider Cuek

Jika anda bertanya, bagaimana sebenarnya Conficker menyebar. Caranya mudah saja, Conficker belajar dari Amway atau CNI untuk menyebarkan dirinya. Karena sifatnya worm, ia hanya perlu menginfeksi satu komputer saja di jaringan dan kemudian komputer tersebut akan melakukan scanning terhadap seluruh komputer dijaringannya dan menginfeksi semua komputer yang bisa di infeksinya. Lalu, jika komputer yang di infeksinya terkoneksi ke jaringan lain, ia akan kembali melakukan scanning dan menginfeksi komputer di jaringan lain. Hal ini berjalan terus menerus tanpa henti.

Celakanya, salah satu sumber penyebaran Conficker adalah komputer-komputer yang terkoneksi ke ISP internet baik secara dial up atau broadband. Dimana jika satu pelanggan terinfeksi oleh Conficker, maka ia akan berusaha terus menerus menginfeksi komputer lain yang terkoneksi melalui jaringan dan ISP yang sama. Perlu anda ketahui, yang dimaksud ini tidak terbatas pada dial up dan broadband konvensional tetapi juga broadband 3G. Vaksincom melakukan scanning pada salah satu jaringan 3G Broadband milik provider terbesar Indonesia pada tanggal 31 Maret 2009 dan menemukan banyak komputer-komputer yang terinfeksi Conficker
Apa yang mungkin terjadi ?

Jika kita belajar dari kasus-kasus infeksi virus yang secara serempak digunakan untuk menyerang satu situs tertentu, kita bisa melihat contoh virus MyDoom yang pada tanggal 1 Februari 2004 berhasil memberikan “kiamat” (down) bagi situs Santa Cruz Operation karena di Ddos oleh jutaan komputer yang terinfeksi virus MyDoom. Sebabnya SCO di Ddos kemungkinan adalah karena dua hal, pertama karena SCO berseteru dengan para pengguna Linux dan yang kedua adalah karena mereka pada tanggal 27 Januari 2004 menawarkan US $ 250.000 bagi siapapun yang bisa memberikan informasi untuk menangkap pembuat virus MyDoom. Sebenarnya situs Microsoft juga sempat di Ddos oleh MyDoom pada tanggal 3 Februari 2004, tetapi “untung” tidak sampai mengakibatkan “kiamat” bagi situs Microsoft. Apakah Ddos ini disebabkan karena Microsoft juga mengeluarkan sayembara hadian US $ 250.000 bagi yang bisa membantu menangkap pembuat virus MyDoom …. Hanya pembuat MyDoom yang tahu. Yang jelas, Microsoft juga mengeluarkan sayembara US $ 250.000 bagi yang bisa membantu menangkap pembuat Conficker.

Cerita lain dari MyDoom adalah pada tanggal 26 Juli 2004 MyDoom juga menyerang 3 search engine terpopuler saat itu, Google, AltaVista dan Lycos dan serangan ini berhasil mengganggu beberapa fungsi search Google dan mengakibatkan kelambatan yang signifikan pada situs AltaVista dan Lycos.

Selain Ddos pada situs, kira-kira hal apa yang mungkin dilakukan oleh virus Conficker.C pada 1 April 2009 nanti ? Kalau virus Conficker.C tidak memiliki kebiasaan buruk dan hanya melakukan Ddos dan menggunakan komputer korbannya untuk mengirimkan SPAM, kerugian yang mungkin kita alami adalah lalu lintas internet akan sangat padat dan kemungkinan para pengguna internet pada 1 April 2009 akan mengalami kelambatan koneksi. Baik karena Ddos, penyebaran ulang varian baru Conficker ataupun karena SPAM yang disebarkan oleh komputer-komputer yang terinfeksi Conficker.

Tetapi jika pembuatnya memiliki niat jahat seperti mencuri data komputer korbannya dan menjual kepada pihak yang berminat, maka kasus serupa dengan “Goshnet” bukan tidak mungkin akan terjadi. Maka jika anda pengguna komputer yang terkoneksi ke internet dan memiliki data penting yang kalau hilang bisa membuat anda nangis bombay, Vaksincom menyarankan anda untuk melakukan backup atas data anda. Jika anda memiliki data yang conficential dan di incar orang seperti rahasia negara atau sejenisnya, khususnya untuk pekerja di kedutaan besar. Sebisa mungkin hindari menggunakan jaringan internet tanpa perlindungan yang memadai dalam berkomunikasi dan jangan sekali-kali mencampurkan komputer yang memproses data classified dengan data pribadi anda. Ingat jaringan internet adalah jalan umum yang bisa dilalui siapa saja dan jika anda mengobrol di jalan umum, kemungkinan untuk didengar orang lain sangat besar. Usahakan menggunakan jalan khusus seperti VPN, atau kalau mampu seperti Presiden Obama menggunakan jaringan GSM khusus yang terpisah dari umum untuk komunikasi Barrackberrynya (Sectera Edge).

sumber: http://reportermili st.multiply. com/

Kamis, 16 April 2009

Indonesia Punya Mobil

Setelah 64 tahun merdeka, akhirnya Indonesia bakal punya mobil sendiri. Tantangan terbesarnya pada proses pengecoran mesin.

Bentuknya seperti mobil mini keluaran Jepang atau Korea. Bahkan lebih gagah. Dengan lampu depannya yang besar dan ventilasi mesinnya yang mirip lokomotif, ia seperti seekor capung. Meski, sayangnya, interiornya tidak seindah penampilan luar. Kabin mobil yang muat lima
orang dewasa—dua di depan, tiga di belakang—ini kelihatannya diselesaikan dengan tergesa-gesa, masih harus dipoles di sana-sini.

Inilah cikal-bakal mobil idaman Indonesia sejak dulu: mobil buatan negeri sendiri. Namanya GEA, singkatan dari Gulirkan Energi Alternatif. Untuk sebuah mobil, ini nama yang terdengar aneh. Tapi mobil ini memang memakai mesin yang pada awalnya dikembangkan untuk kendaraan dengan bahan bakar alternatif (lihat ”Dapur Pacu dari Dapur Sendiri”).

Rupanya, mesin 500 cc dengan dua silinder untuk pedesaan itu tangguh dipakai di kota. Departemen Perhubungan sudah memberikan lampu hijau untuk produksi massal. Sebelumnya, GEA juga telah lulus uji kelaikan jalan. Nah, rencananya mobil itu sudah akan dijual akhir tahun ini. Harganya sedikit di atas harga satu motor Kawasaki Ninja 4 tak.

Sudah banyak mobil yang diklaim sebagai ”mobil nasional”. Setidak­nya, istilah ini sudah ramai disebut sejak keluarnya sedan Timor, mobil yang belum ”seratus persen Indonesia”. GEA berbeda. Semua komponennya buatan dalam negeri, kecuali karburator. ”Jadi memang baru 98 persen, karena komponen pengatur asupan bensin itu masih kami impor,” ujar Nyoman Jujur, Ketua Riset Unggulan Strategis Nasional Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Nah, agar mobil ini sera­tus persen Indonesia, Pusat Teknologi Material di badan itu sedang mengembangkan teknologi electro­nic fuel injection (EFI) sebagai pengganti karburator impor. Peranti lunak untuk EFI sudah dibuat, tinggal hardware-nya. Rencananya, pembuatannya
bakal dipandu ko­mputer. ”Dengan cara mekanik, pengaturan lubang EFI harus dibor sedikit demi sedikit, sedangkan dengan komputer bisa lebih detail sehingga pengapian jauh ­lebih baik,” kata Nyoman Jujur.

Menurut Nyoman Jujur, GEA merupakan hasil karya gotong-royong. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mendapat tugas membangun mesin mobil yang ditujukan sebagai city car ini. Soal rangka dan bodi GEA, pemerintah menyerahkannya kepada PT Industri Kereta Api (Inka).

Pabrik kereta api di Madiun, Jawa Timur, itu memang memiliki pengalaman dalam membuat bodi mobil. Inka bahkan pernah membuat mobil Kancil. Sayang, mobil pengganti bajaj yang dipesan PT Kurnia Abadi Niaga Citra Indah Lestari pada 2003 itu gagal di pasaran. Padahal PT
Inka sudah memproduksi 40 ribu unit mobil ini.

Kepala juru bicara INKA, Fathoer Rosyid, menjamin GEA bakal lebih baik dari­pada Kancil. Terbuat dari bahan serat gelas yang alot dan tahan karat, kabinnya akan dilengkapi sistem penyejuk udara. Ada pula seperangkat sistem audio. Speaker-nya ditempatkan di dekat jok
belakang. Ruang di belakang jok itu difungsikan sebagai bagasi.

Karena mobil dengan diameter ban berukuran 13 inci ini merupakan mobil mini, dashboard-nya didesain minimalis. Panel kecepatan diletakkan di bagian tengah. Ini membuat informasinya bisa dipantau dari semua tempat duduk. Tak banyak yang ditampilkan dalam panel tersebut. Hanya
ada jarum penunjuk kecepatan serta indikator bahan bakar, temperatur, oli, dan lampu.

Maaf, tak ada power window untuk membuka dan menutup kaca pintu depan. Kaca ini dibuka dengan engkol. Tapi kaca pintu bagian belakang dioperasikan dengan­ mesin dari pintu ke­mu­di.­

Berbeda dengan kebanyakan mobil mini buatan Jepang atau Korea, yang memiliki empat pintu penumpang plus satu pintu bagasi, GEA hanya punya tiga pintu. Satu berada di sisi kemudi dan dua lainnya di samping kiri. Alhasil, untuk menaruh barang di bagasi, Anda harus melakukannya
dari dalam mobil.

Salah satu bagian yang unik di bodi mobil ini adalah ventilasi mesin. Bayangkan lokomotif kereta api. Lubang angin yang dipasang di antara lampu besar depan itu dibuat menyerupai ventilasi mesin lokomotif kereta api. Agaknya Inka tak ingin kehilangan identitas sebagai
pembuat lokomotif.

Sementara lampu depan dibikin besar, lampu belakang dibuat bergaya minimalis. Semuanya ramping dengan tiga susunan lampu berbeda. Masing-masing berwarna kuning, putih, dan merah.

Dalam uji ketahanan mobil selama 100 jam nonstop, GEA sukses besar. Padahal, ujar Nyoman Jujur, kondisi jalan saat pengujian itu dibuat semirip mungkin dengan keadaan sehari-hari. Saat mobil melaju di jalan bebas hambatan, putaran mesin tinggi dikombinasikan dengan beban
rendah. Sebaliknya, pada jalan menanjak dan putaran mesin rendah, beban yang ditanggung di­tinggikan.

Sepanjang uji ketahanan itu, tenaga mesin tetap stabil. Ini artinya dari segi material dan geometri tidak ada masalah pada mesinnya. Selama 100 jam itu, mesin bertahan dengan daya torsi yang stabil dengan rata-rata daya 10,5 kW dan torsi 30 Nm. Saat digeber, prototipe
GEA itu bisa berlari dengan kecepatan maksimum 90 kilometer per jam.

Setelah lolos uji ketahanan, mesin GEA masuk trial production. Tes ini dilakukan di PT Nefa di Tegal, Jawa Tengah, yang berpengalam­an membuat mesin diesel. Targetnya adalah menghasilkan mesin skala produksi dengan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan prototipenya. Tahun lalu telah dihasilkan lima mesin. Salah satunya dikirim ke Inka.

Kata Nyoman Jujur, hasil uji produksi mesin tak kalah menggembirakan. Jika satu mesin prototipe menghabiskan biaya sekitar Rp 50 juta, saat trial production ongkosnya bisa ditekan hingga Rp 15 juta. Dengan konsep chip and fixture, ujarnya, harganya nanti bisa ditekan lagi
menjadi Rp 8 juta per mesin. Alhasil, ”Wajar kalau nanti harga mobilnya Rp 20 juta dan harga mesinnya Rp 8 juta,” katanya. Mobil Indonesia seharga hanya Rp 28 juta, wow.

Firman Atmakusuma, Akbar Tri Kurniawan, Hari Tri Wasono (Madiun)

Terbuat dari bahan serat gelas yang alot dan tahan karat.

Hanya punya tiga pintu. Satu berada di sisi kemudi dan dua lainnya di samping kiri.
Ruang di belakang jok itu difungsikan sebagai bagasi.

Untuk menaruh barang di bagasi hanya bisa dari dalam mobil.

Diameter ban berukuran 13 inci.

Dilengkapi sistem penyejuk udara. Ada pula seperangkat sistem audio.

Mesin 500 cc dua silinder. Kecepatan maksimum 90 kilometer per jam.

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/04/13/ILT/mbm.20090413.ILT130010.id.html
Dapur Pacu dari Dapur Sendiri

Nama mesin GEA itu Rusnas Engine. Rusnas kependekan dari Riset Unggulan Strategis Nasional. Mesin itu memang berkah dari program riset ung­gulan yang disponsori pemerintah tersebut.

Inilah dapur pacu yang pembuatannya memakan waktu kurang-lebih tujuh tahun. Kini mesin itu sudah mendapat sertifikasi laik jalan dari Pusat Penelitian Ilmu Penge­tahuan dan Teknologi, Serpong, Tangerang. Menurut ­Nyoman Jujur, total biaya riset untuk pembuatan mesin ini US$
300-400 ribu (Rp 3-4 miliar). Angkanya terbilang kecil jika dibandingkan dengan dana riset serupa di luar negeri. ”Di sana, untuk menciptakan satu prototipe mesin, dana risetnya mencapai US$ 10 juta,” kata Ketua Riset Unggulan Strategis Nasional itu.

Awalnya, mesin Rusnas diciptakan untuk digunakan di pedesaan, terutama untuk mesin-mesin pertanian. Mesin yang dibuat menggunakan konsep chip and fixture dengan mesin konvensional ini juga diperuntukkan bagi microcar, perahu, dan mobil berbahan bakar gas. Eh, mesin ini ternyata bisa dicangkokkan ke city car GEA.

Disiapkan sejak 2002, hanya dalam setahun mesin Rusnas sudah bisa menyala. Tapi, kata Nyoman Jujur, tantang­an terbesar dalam pembuatan mesin ini memang tidak di situ. ”Persoalan terbesarnya ada pada proses pengecoran logam untuk mesin,” ujarnya.

Proses itu membutuhkan presisi tinggi agar silinder head dan blok mesin sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Ini susah dipenuhi karena bahan baku blok mesin itu logam aluminium yang mudah menyerap gas, mudah keropos, dan tingkat penyusutannya tinggi. Ini tak boleh terjadi karena, ”Di dalam side head ada water jacket, ada air yang mengalir, dan di atasnya ada oli. Kalau ada yang keropos, keduanya bisa bercampur,” ujar Nyoman Jujur.

Tapi tak ada logam yang lebih baik untuk menggantikan aluminium. Ini karena aluminium ringan dan power spesifiknya lebih tinggi. Setelah berkali-kali gagal, akhirnya para peneliti menemukan metode pengecoran aluminium yang pas. Menurut Nyoman Jujur, kuncinya ternyata ada pada casting layout. ”Logam kan mengalir, terus cair, lalu memadat. Di saat
memadat itu, kami mengatur agar kondisi pemadatan tidak menghasilkan keropos,” katanya.

Ketika dites di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, mesin Rusnas itu lolos uji unjuk kinerja. Ini peng­ujian untuk mengoptimasi parameter di dalam mesin sehingga kinerjanya optimum. ”Yang kami atur di mesin itu pembakaran tergantung dari input, campuran udara dengan bahan bakar,” ujar Nyoman Jujur.

Rahasianya ada pada pengaturan lubang venturi pada diameter tertentu, sehingga bahan bakar terpakai optimum. Agar diperoleh proses paling sempurna di ruang bakar, waktu pengapian pun diatur sebelum titik mati atas. Ini karena kondisi campuran bahan bakar dan udara serta ­timing
injection emisi juga menentukan kapan waktu pengapian yang paling baik. ”Karena pembakaran sempurna, emisi gas buang pun rendah,” kata Nyoman Jujur.

Firman Atmakusuma, Akbar Tri Kurniawan, Hari Tri Wasono (Madiun)

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2009/04/13/ILT/mbm.20090413.ILT130011.id.html

Kamis, 02 April 2009

Komunikasi dan Budaya

  1. Proses Komunikasi
  1. Pengertian Komunikasi

Menurut Aristoteles Komunikasi meru[akan proses penyampaian pesan dari komunikator (pembicara) kepada komunikan (pendengar), sedangkan menurut Carl I Hovland dan Jennis Komunikasi adalah proses dimana seorang individu menyampaikan stimulus untuk merubah tingkah laku orang lain. Sehingga dari pernyataan diatas dapat simpulkan bahwa komunikasi ialah suatu proses penyampaian pesan dari komunikan kepada komunikator yang bertujuan untuk mempengaruhi seseorang dengan ide atau pikiran yang dsampaikan.

  1. Hubungan Antropologi dengan Komunikasi

Antropologi biasanya dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang manusia dan aspek kebudayaannya guna membangun suku bangsa yang ada. Antropologi dibagi ke dalam dua bagian, yaitu : antropologi fisik dan antropologi budaya. Kali ini, kami akan mengaitkan komunikasi dengan antropologi budaya. Antropologi budaya cenderung menitikberatkan pada perilaku biologis manusia sebagai kesatuan yang konstan atau tetap dalam suatu budaya yang berbeda-beda. Menurut Nina Syam, mengemukakan konsep budaya yang relevan atau sesuai dengan komunikasi, yakni masalah symbol, bahasa, dan pemaknaan[1]. Jadi, dalam kaitannya komunikasi dengan kebudayaan terdapat beberapa masalah, diantaranya symbol, bahasa,dan pemaknaan.

  1. Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari kata sansakerta “budhyah”, yaitu bentuk jamak dari “budhhi” yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil dari cipta, rasa dan karya. Menurut ilmu Antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Komunikasi antar budaya adalah suatu bentuk komunikasi dimana sumber pesan dan penerimanya berasal dari budaya yang berbeda[2]. Antropologi komunikasi adalah ranah dalam antropologi yang mempelajari cara kebudayaan yang melingkupi masyarakat melalui proses komunikasi. Antropologi komunikasi merupakan sebuah perspektif yang mengatakan ketertarikan kita pada bagaimana sebuah kebudayaan ditransmisikan kepada orang-orang melalui proses komunikasi. Sebuah antropologi dari komunikasi harus mengikuti penelitian lintas budaya dalam sebuah negara kebangsaan, grup mionoritas, masyarakat asli, dan berbagai bentuk organisasi sosial yang berkembang selama abad 21. Dalam masyarakat dimana belum menjadi alat transmisi kebudayaan, maka tidak akan ada tempat untuk antropologi komunikasi. Hubungan langsung antara antropologi dan komunikasi massa dimulai. Carey (1989) menerangkan proses ini dalam Communication as a Culture. Sebagai seorang sarjana komunikasi, dia mampu menghubungkan konsep klasik, seperti ritual ke dalam sebuah teori baru, seperti simbol antropologi dan memasukkan ke dalam definisi komunikasi. Sehingga dapat dibedakan terdapat dua cara dalam memandang komunikasi yaitu transmission view dan ritual view.

  1. Komunikasi dan Sosiabilitas

Hubungan antara komunikasi dan sosiabilitas merupakan hubungan dalam ranah social atau budaya yang tercipta di dalam masyarakat. Sosiabilitas sendiri dpat diartikan sebagai perubahan atau perkembangan sosial dalam masyarakat. Dalam kaitannya dengan komunikasi, adalah bahwa komunikasi yang telah ada dalam masyarakat akan berubah seiring sosiabilitas dalam masyarakat tersebut. Jika terjadi perubahan yang signifikan dalam aspek social, maka komunikasi yang dilakukan akan menemukan kesulitan dalam menyesuaikan dengan perubahan yang ada. Semakin banyak perbedaan antara satu kelompok budaya dengan kelompok budaya yang lain, maka semakin tinggi perbedaan dan tingkat kesulitannya dalam komunikasi.

  1. Komunikasi di Kalangan Manusia

Komunikasi yang terjadi di kalangan manusia memiliki berbagai cara, terdiri dari aspek-aspek seperti simbol, bahasa, dan model lainnya. Bahasa merupakan cara yang paling efektif dalam berkomunikasi di kalangan manusia. Hanya saja, komunikasi lewat bahasa akan menemukan kendala saat setiap individu yang berkomunikasi berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Setiap masing-masing budaya memiliki kekhasan bahasa baik dari segi simbol yang digunakan, cara pengucapan ataupun pemaknaan kata yang berbeda. Berikut ini merupakan cara berkomunikasi yang bisanya digunakan oleh manusia:

  1. Menggunakan Sign and Symbol

Sign atau tanda ini merupakan proses komunikasi yang terjadi pada khalayak manusia yang memiliki sifat:

a. Biologically determined, yang berarti proses komunikasi ini sudah ditetapkan secara awal dan lahiriah atau sifatnya alami

b. Closed/ tertutup, artinya sign ini memiliki sifat yang tetap (paten) dan tidak dapat digabung-gabungkan.

Symbol merupakan proses komunikasi antar persona yang biasanya harus dipelajari terlebih dahulu untuk mengerti dalam pengartian dan penginterpretasiannya, Symbol ini memiliki sifat:

a. Arbitrary, artinya sifatnya dipelajari

b. Multi vocal, berarti memiliki banyak makna dalam penafsirannya, satu simbol bisa memiliki banyak makna atau bahkan sebaliknya

c. Open/ terbuka, berarti sifatnya dapat ditambahkan atau dimodifikasi.

d. Abstrak,

  1. Menggunakan Language and speech

Language atau bahasa ini merupakan salah satu proses komunikasi yang berasal dari simbol, itu berarti sifatnya dipelajari dan biasanya Language ini bisa berbeda dari daerah yang satu dengan daerah lainnya yang dikarenakan perbedaan budaya antar daerah masing-masing.

Language ini sendiri terdiri dari dua kategori yakni:

a. Sounds (suara), biasanya perbedaan yang terjadi disini berupa dialek dan logat. Ilmu yang membahas tentang kajian disiplin ini disebut Phonology

b. Grammar atau susunan kata-kata, merupakan perbedaan yang terjadi dari tata cara penulisan. Ilmu yang mempelajari tentang grammar ini adalah Morphology dan Syntax.

Speech atau bisa juga diartikan dengan dialog yang merupakan proses/ kegiatan dalam komunikasi.

  1. Other Methods of human Comunication (Cara lain dalam berkomunikasi pada manusia)

Paling tidak terdapat tiga cara lain dalam berkomunikasi di kalangan manusia untuk menyampaikan pesan melalui prilaku-prilakunya, diantaranya:

a. Facial Expressions (mimik wajah), contohnya mengernyitkan dahi menunjukan heran, tersenyum menandakan senang

b. Voices Tones (nada bicara), naik turunnya nada bicara biasanya menunjukan di sedang senang atau marah

c. Gestures/ body language (bahasa tubuh), dalam hal ini biasanya bahasa tersebut dominan dipakai oleh para penyandang tunawicara, tapi pada kenyataanya bahasa ini juga sering dipakai oleh orang normal pada kehidupan sehari-hari.



[1] Drs. Ujang Saefullah, Msi, Kapita selekta komunikasi(Bandung :simbiosa rekatama media,2007), hlm 17,18.

[2] Ibid hlm 207

Rabu, 01 April 2009

Islam: Working for God

The Quran clearly establishes a model of the marriage relationship, ideally a partnership between equals, devoted to one another, their families, and to the cause of God. However in some circumstances, marriage to more than one woman may be more effective in establishing social well-being than strict monogamy. We also saw that divorce is highly discouraged in Islam, but in some cases, it may be in the best interests of all concerned. In order to determine adequately how best to implement the will of God, therefore, it’s necessary that man understand the circumstance for which the guidance is needed. By analogy, it is necessary to know the properties of thee medicine, but it is also essential to understand illness before prescribing the cure.
As a result, scholarship of all kinds is highly regarded in Islam. The earliest specialists who developed in Islam were those who memorize the Quran as it is delivered, so that it would bi available for future generations. After the Quran was committed to writing, memorization was still respected, as it is today, but other level of important scholarship also developed. It became clear that careful understanding of the actual language of the Quran- Arabic, in the dialect used by Prophet Muhammad- was also necessary for understanding the message.
An even more specialized kind of religious knowledge with the spread of Islam: that concerned with application of revelation to specific circumstances, or codification of revealed guidance for implementation on a daily basis. This kind of knowledge is called Fiqh, often called the “queen” of religious sciences; its practitioner are called fuqaha (sing: faqih), legal specialists. Judges and other legal authorities are generally chosen from among the fuqaha. In the earliest days of Islam, judges (qadis) were originally political appointees of the caliph. They were assigned to the various cities of the empire and instructed to arbitrate disputes, allowing local custom to prevail except in cases in which it conflicted with Islamic teaching. The appointee was to use his own judgment to determine whether or not this case. But within the two centuries of the Prophet’s death, Islamic scholarship had developed to the extent that only properly trained legal scholars were authorized to make such judgments

(Quoted from: Sonn, Tamara, Islam, in Neusner, Jacob. Comparing Religious Tradition: Making an Honest living. 2001: 80-91)

Iklan

Search and download it!

Berita terkini

wibiya widget